cerita nyata curhat dari penulis asli, , ,
katakanlah saya Eko, punya pacar, saling menyayangi, kami bahagia, ,
tapi sampai suatu saat,
saya melakukan kesalahan, sebenarnya bukan karena saya melakukan kesalahan itu sih, tapi kesalahan itu pemicunya,
sebenarnya sudah lama hubungan saya dengan, sebutlah namanya Gissa, kurang begitu direstui sama orang tua gissa, saya lahir juli 94, gissa oktober 93, brondong lah bisa disebutnya ^_^.
adalah ceritanya kenapa orang tuanya tidak merestui hubungan kami, tidak baik kalau di ceritakan,
suatu saat kami putus karena saya melakukan kesalahan dan dia juga kepikiran akan orang tuanya, orang tuanya menjodohkan dia, tapi suatu saat saya dan gissa saling ingin bertemu, saya berkunjung ke tempat gissa. saya kuliah di bandung dan gissa kuliah di surabaya. saya maen ke surabaya, sebenernya saya ingin menemui dia dan ingin membicarakan masalah hubungan kami, dan ingin balikan. dan ternyata, tanpa saya tau dia juga ingin seperti itu,
tapi, , , apa daya, saya tidak jadi ketemu dia, sebenernya saya ingin sekali ketemu dia, dia juga menunggu sampai jam 11 malam (malam di mana besok paginya saya pulang ke rumah saya).
mungkin memang salah saya, bukan mungkin tapi memang benar salah saya.
dan akhirnya dari situ,karena hal itu, dia memutuskan tidak bisa sama saya lagi,
bayangkan bagaimana menyesalnya saya, apa yang telah saya lakukan, apa yang harus saya lakukan, rasanya seperti tidak ingin hidup lagi, rasanya begitu sengsara hati ini, hidup ini mungkin tidak akan seindah saat bersamanya lagi, dan dulu karena begitu saling menyayanginya kami dan begitu indahnya hidup kami saat bersama, saya memutuskan saya tidak akan menikah sama siapa pun kecuali dia. dan sekarang kami berpisah, karena orang tuanya tidak merestui kami. . .
apa yang harus saya lakukan? mungkin saya akan tetap dengan keputusan saya dulu saya tidak akan menikah sama siapapun kecuali sama gissa, meskipun mungkin kesempatan itu tidak akan pernah hadir, saya akan menunggu sampai saya mati,
tapi bagaimana dengan orang tua saya, saya anak satu satunya.
mungkin cinta terkadang memang gila dan penuh pengorbanan, mungkin saya akan tetap dengan komit yang telah saya ucapkan dulu, saya tetap tidak akan menikah kecuali sama dia gissa, dan sampai kapan pun saya akan setia menunggu dia, karena perpisahan kami sebagian kecil karena salah saya, meskipun sebagian besar karena tidak direstui oleh orang tua dia,
yang membuat saya akan tetap menunggu dia karena dulu dia pernah menunggu saya sampai jam 11 malam hanya untuk atau hanya ingin balikan sama saya dan meyakinkan kalau saya memang benar - benar sungguh - sungguh dengan dia. dia menunggu sampai jam sebelas malam sebanding dengan saya menunggu seumur hidup saya, saya akan menunggunya.
Langganan:
Postingan (Atom)